"Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri" - Ir. Soekarno
Kembali mewujudkan salah satu wish list saya, yaitu mengunjungi mantan orang nomor 1 di Indonesia yang menjadi idola Ayah saya, Ir.Soekarno. Alhamdulillah, saya berkesempatan untuk mengunjungi kota kelahiran beliau di Blitar. Sebelumnya, saya sempat gagal berkunjung ke makam beliau dikarenakan pada saat itu bertepatan dengan sedang dilaksanakannya upacara oleh seluruh TNI, sehingga saya yang waktu itu bersama teman saya ditolak oleh para penjaga yang menutup dari segala penjuru pintu masuk. Alhasil, kami membelokkan motor dan menuju rumah masa kecil Bung Karno.
Rumah ini jaraknya tidak begitu jauh dari makam. Untuk masuk ke rumah ini tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis. Cukup dengan mengisi buku tamu, kemudian kami diperbolehkan untuk keliling-keliling rumah ini. Sayangnya, saya lebih banyak mendokumentasikannya lewat video jadi insya allah akan saya editkan untuk di publish di Youtube.
Waktu saya kesana, sangat sepi pengunjung, bahkan bisa dibilang hanya kami yang berkunjung saat itu. Rumah ini menyimpan begitu banyak barang-barang maupun foto-foto Bung Karno saat kecil hingga dewasa. Alhamdulillah, semua dirawat cukup baik oleh penjaganya. Selain itu, dibagian belakang rumah bisa kita temui sebuah sumur yang sampai sekarang masih mengalir airnya, dan dapat diminum langsung oleh pengunjung. Namun, saya takut untuk mencobanya karena pada saat itu juga tidak ada penjaganya.
Di samping rumah ini, disediakan warung makan dan tempat membeli oleh-oleh seperti tas, kaos dan gantungan kunci.
Kunjungan saya ke makam Bung Karno saya lakukan sendiri, jadi jangan takut untuk Anda yang tidak punya kenalan anda mungkin bisa mencobanya seperti yang saya lakukan.
Saya kebetulan menggunakan Kereta Api untuk menuju Blitar dari Malang, untuk anda yang baru pertama kali naik kereta saya sarankan jangan langsung tergiur dengan kemudahan membeli tiket kereta online atau di in**maret. Karena, untuk pembelian tike lokal Anda lebih baik membeli langsung di stasiun. Untuk keretanya saya menggunakan kereta Penataran Doho. Satu kali perjalanan dikenakan biaya Rp12.000, jadi untuk PP totalnya Rp24.000
Jika anda melalui rute yang sama seperti saya yaitu dari Malang, maka anda akan menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam setengah. Anda bisa turun di stasiun Kota Blitar. Keluar dari stasiun sebenarnya sudah banyak tukang becak dan ojek yang menawarkan tumpangan, tinggal anda menanyakan saja mana yang mau mengantar anda ke Makam Bung Karno. Waktu itu saya memilih ojek, dan dikenakan biaya Rp20.000, jadi total bolak-balik Stasiun-Makam-Stasiun adalah Rp40.000
Memasuki area makam, anda akan disambut oleh perpustakaan dan museum. Anda bisa mengunjunginya terlebih dahulu sebelum ke makam.
Menurut saya cukup instagramable untuk dijadikan tempat foto-foto, hanya saja karena saya tidak ada kamera dan sebatas kamera hp dan saya juga sendirian jadi tidak ada yang memfotokan. Selain itu, disinilah tempat lukisan Bung Karno yang konon katanya jantungya dapat berdetak. Dan kebetulan waktu saya berkeliling untuk mencari lukisan tersebut, saya menemukan lukisan yang mirip dengan yang di internet yang konon dapat berdetak jantungnya itu. Namun, saya tidak berani mengamati lebih dekat apalagi mengambil gambar, dikarenakan di samping lukisan tersebut sedang ada sebuah sesaji yang disertai pembakaran dupa dan kemenyan yang hampir saja saya sandung.
Jadilah, hawa di ruangan ini berbeda setelah saya mencium bau kemenyan tersebut.
Kemudian saya keluar dari museum tersebut, dan menyusuri jalan dan tangga untuk mencapai tempat Makam Bung Karno.
Disitu juga banyak pedagang yang menjajakan oleh-oleh, sebagai buah tangan anda ketika berkunjung kesini. Sesampainya pintu masuk makam, akan ada beberapa pedagang yang menawari kembang yang digunakan untuk nyekar. Dan lagi-lagi karena saya sendirian, jadinya saya tidak berani untuk mendekat ke makam. Saya hanya memasuki pintu gerbangnya saja, kemudian memandangi makam dari kejauhan. Di makam tersebut cukup ramai orang-orang berdoa di depan makam.
Akhirnya saya keluar, dan kembali menyusuri tempat lain. Dan sampai pada sebuah monume Gong Perdamaian yang terletak agak di belakang.
Sekian dan thank youu sudah mampir di blog saya 👌👌👌
No comments:
Post a Comment