Pemandangan Hutan Alam |
Air terjun Pelangi atau yang sering disebut Coban
Pelangi merupakan objek wisata yang berada di wilayah konservasi perlindungan
perum perhutani. Terletak di wilayah Desa Gubuk Klakah – Desa Ngadas Kecamatan
Poncokusumo Kabupaten Malang. Perjalanan bisa dimulai dari dua titik yang
berbeda, pertama dapat ditempuh mulai dari Bandara Juanda Surabaya terutama
untuk wisatawan manca negara sedangkan untuk wisatawan lokal yang ingin
menempuh jarak yang lebih dekat bisa dimulai dari Bandara Abdul Rahman Saleh Malang
yang terletak di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Tiba di Bandara JuandaSurabaya harus menempuh perjalanan ke Kota Malang kurang lebih 3 jam menggunakan
mobil atau bisa dengan kereta api dan kemudian untuk mencapai lokasi Coban
Pelangi dari adalah sekitar 32 km dari Kota Malang dengan menggunakan mobil
ataupun sepeda motor. Sedangkan dari Bandara Abdul Rahman Saleh Malang hanya
perlu melanjutkan perjalanan sekitar 41 km untuk mencapai lokasi Coban Pelangi dengan
menggunakan mobil ataupun sepeda motor. Tidak perlu takut tersesat karena di
sepanjang perjalanan akan ada petunjuk arah untuk mencapai lokasi CobanPelangi.
Pepohonan yang Rimbun |
Coban Pelangi terletak di kawasan lereng pegunungan
Bromo Tengger Semeru, sehingga jalan yang dilalui terjal dan berliku dengan
kemiringan kurang lebih 45 derajat. Bagi
para pengunjung yang ingin mencari tempat penginapan, permukiman terdekat
dengan Coban Pelangi adalah Desa Gubuk Klakah dimana terdapat home stay yang juga merupakan rumah
warga desa yang digunakan sebagai tempat menginap bagi para pengunjung
wisatawan. Terdapat wisata objek lainnya yang letaknya juga tidak jauh dari
Desa Gubuk Klakah seperti Ledok Amprong, Coban Trisula, Kebun Petik Apel dan yang
paling sering dikunjungi terutama pada musim liburan adalah Gunung Bromo. Dalam
perjalanan dari Desa Gubuk Klakah menuju lokasi Coban Pelangi suguhan alam yang
begitu memukau mengiringi sepanjang perjalanan, dimulai dari hamparan
perkebunan dengan berbagai komoditas milik warga desa yang didominasi oleh
perkebunan apel dan setelah melewati permukiman kemudian memasuki wilayah
kawasan konservasi perum perhutani yang menyuguhkan hutan alam yang masih
terjaga kelestariannya.
Sesampainya di lokasi Coban Pelangi, masih belum
terdengar ataupun terlihat air terjun maupun sungai. Pengunjung masih harus
menempuh perjalanan dengan berjalan kaki untuk mencapai air terjun diperlukan
fisik yang kuat dan juga bekal seperti air minum dan cemilan ringan untuk di
perjalanan. Namun jika merasa keberatan untuk membawa bekal, di perjalanan akan
dijumpai warung-warung kecil yang menjual makanan ringan dan minuman bagi para
pengunjung, selain itu disediakan juga berbagai pondok-pondok untuk
beristirahat dan juga toiltet umum. Setelah kurang lebih 15 menit menyusuri jalan
yang terjal dengan kemiringan hampir 45 derajat, barulah pengunjung akan melewati
jembatan bambu yang sering disebut dengan jembatan cinta dan mulai mendengar suara
gemuruh air terjun yang sudah hampir dekat. Selama perjalanan pengunjung tidak
akan bosan karena disuguhi rimbunnya pepohonan, udara pegunungan yang sejuk dan
jernihnya air sungai di sepanjang perjalanan menuju air terjun.
Jembatan Cinta |
Air Terjun |
Pelangi |
Pengunjung akan disambut dengan air terjun yang mengalir
deras dari tebing yang tinggi, pengunjung bisa mendekat ke air terjun tapi
harus tetap berhati-hati karena harus melewati bebatuan yang sangat licin.
Waktu yang paling tepat untuk berkunjung adalah sekitar jam 10 pagi hingga jam
2 siang, jika beruntung pada saat itu sinar matahari akan mengalir bersama air
terjun menciptakan biasan warna indah ciptaan Tuhan yang disebut sebagai
pelangi memanjakan mata para pengunjung, maka dari itu air terjun ini dinamai
dengan air terjun pelangi atau Coban Pelangi. Terciptanya pelangi tidak terjadi
setiap saat, semoga beruntung mendapatkan fenomena indahnya pelangi di kaki
semeru ini.
Kawah Ijen |
Tempat wisata impian saya untuk tahun 2016 adalah kawah
ijen, keindahannya yang hanya bisa aku nikmati lewat cerita teman maupun dari internet
membuatku semakin penasaran dengan pemandangan kawah ijen yang juga memiliki
fenomena blue fire.
Orang bilang tanah kita tanah surga, dan memang
benar keindahan alam Indonesia yang tak terhitung jumlahnya menyuguhkan
pengunjung pemandangan bak surga dunia yang menakjubkan. Semoga suatu saat bisa
menikmati satu-persatu indahnya surga Indonesia. Nikmati boleh tapi tetap jaga
kelestariannya, cukup tinggalkan jejak kaki bukan jejak sampah apalagi
kerusakan.
#KontesNgeblogVokamo
No comments:
Post a Comment