Untitled

- A leader shows, not just commands -
Sedang lelah dengan segala perkataan yang tak berisi sama sekali, hanya bisa menarik nafas panjang dan berusaha untuk berpikir positif. Apapun yang kita lakukan tidak akan pernah lepas dengan iringan sindiran, cemoohan, cibiran dan lain sebagainya. Hanya saja terkadang yang sebisa mungkin saya acuhkan saya buang jauh-jauh dari pikiran. Namun justru terkadang omongan yang paling mengganggu adalah berasal dari orang-orang yang baru kenal kemarin sore dengan segudang judgement seolah-olah dia adalah manusia maha sempurna.
Kita hidup di negara yang memberikan kebebasan seutuhnya terutama dalam berpendapat, namun sering kali sebagai orang yang "sok" tahu dan maha mengerti segalanya, pendapatnya sulit untuk dimusyawarahkan bersama, pendapat lain acapkali dianggap hanya angin lalu yang lewat dan tidak penting.
Dalam sebuah diskusi ada seorang "leader" atau pemimpin, yang seharusnya bisa berfungsi sebagai pemersatu dari pendapat berbagai kepala-kepala yang memiliki ide-ide ajaibnya. Hanya saja terkadang pemimpin yang salah, pemimpin yang justru memiliki pendapat sendiri dan mempertahankannya ikut berdebat kusir dengan pendapat lainnya.
Jadi, sebenarnya dalam sebuah diskusi untuk menghasilkan sebuah proyek besar yang dibutuhkan bukan kebenaran atau kemaha tahuan siapa yang berpendapat atau seberapa hebat pendapatnya, tetapi bagaimana berdiskusi bersama untuk mencapai satu pendapat satu mufakat.
Bukankah para proklamator mengamanahkannya dalam makna dari sila ke-4 Pancasila ? 

No comments:

Post a Comment

Blog Archive